Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) diperingati setiap tanggal 29 Mei. Tahun 2018, HLUN mengangkat tema Lansia Sejahtera, Masyarakat Bahagia; dengan Sub Tema Bidang Kesehatan yaitu Lansia Sehat Mandiri diwujudkan dari Keluarga Sehat. Melalui tema ini diharapkan bangkit kembali pesan-pesan kesehatan bahwa sehat itu dimulai dari keluarga, sehat harus dijaga dengan menerapkan perilaku hidup sehat, dan berpartisipasi aktif dalam jaminan kesehatan nasional. Sehingga nantinya, akan terbangun keluarga yang sadar akan kesehatan dan terwujud Lansia yang sehat, mandiri dan produktif.

Sesuai dengan sub-tema HLUN 2018 bidang kesehatan yakni ”Lansia Sehat Mandiri Diwujudkan dari Keluarga Sehat”, menandakan bahwa keluarga merupakan unsur penting bagi bangsa dan negara. Generasi yang berkualitas untuk meraih bonus demografi pada tahun 2010-2035 tidak mungkin terwujud, jika saat janin di dalam kandungan asupan gizi ibu rendah, ketika asupan gizi balita tidak seimbang, selama usia sekolah mengalami kesulitan dalam belajar dan berprestasi. pada usia produktif kesulitan mendapatkan karir yang optimal karena kualitas hidup rendah dan terkena penyakit tidak menular akibat gaya hidup tidak sehat, serta ketika memasuki usia tua, terkena penyakit degeneratif.

Berdasarkan hasil Susenas tahun 2016, jumlah Lansia di Indonesia mencapai 22,4 juta jiwa atau 8,69% dari jumlah penduduk. Sementara menurut proyeksi BPS tahun 2015, pada tahun 2018 jumlah Lansia diperkirakan mencapai 9,3% atau 24,7 juta jiwa. Dengan jumlah Lansia yang semakin besar, menjadi tantangan bagi kita semua agar dapat mempersiapkan Lansia yang sehat dan mandiri sehingga nantinya tidak menjadi beban bagi masyarakat maupun negara, dan justru menjadi aset sumber daya manusia yang potensial.

“Saat ini, Indonesia menghadapi masalah kesehatan triple burden, yaitu masih tingginya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular dan muncul kembali penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi. Pada kelompok Lansia, Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, menunjukkan penyakit terbanyak pada Lansia adalah hipertensi (57,6%), selebihnya adalah arthritis, stroke dan beberapa penyakit lain”, kata Menkes Nila F. Moeloek saat membuka Seminar Nasional Kesehatan Lanjut Usia, di Griya Agung, Palembang (9/5).

Menkes menegaskan bahwa penanganan kasus penyakit tersebut tidak mudah karena penyakit pada Lansia umumnya merupakan penyakit degeneratif, kronis, dan multidiagnosis. Dengan demikian, penanganannya membutuhkan waktu dan biaya tinggi, yang akan menjadi beban bagi masyarakat dan pemerintah termasuk bagi Program Jaminan Kesehatan Nasional.

Sampai tahun 2018, terdapat 25 posyandu lansia di wilayah kerja UPTD Puskesmas Oro-Oro Ombo Kota Madiun yang tersebar di lima Kelurahan yaitu Kelurahan Kanigoro, Kelurahan Klegen, Kelurhan Oro-Oro Ombo, Kelurahan Sukosari dan Kelurahan Kartoharjo. Dengan adanya posyandu lansia diharapkan upaya promotif dan preventif dengan dukungan pelayanan kuratif dan rehabilitatif di Puskesmas Oro-Oro Ombo terhadap para lansia terlaksana secara maksimal.

Berita disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI dengan dilakukan penyuntingan oleh tim. (Editor : devi)